Saturday, November 04, 2006

negri yang tak asa

Sudah puluhan kali kukatakan padamu Karno..
tanah ini tak bisa kau pahami dengan manuvermu lagi,
kau masih saja tak sadar bahwa waktumu sudah cukup sampai proklamasimu

To,.. kau terlalu sayang pada anak-anakmu
kau sudah terlalu tua To untuk tetap kokoh berdiri membangun masjid dan surau di tanah itu.
istirahatlah To..

Bie.. bisakah kau pahami perbedaan angkasa dan tanah ini?

Hid, Wahid.. tempatmu memang bukan di istana yang megah itu Hid..
carilah tempat yang lebih baik dari istana yang tampak akan runtuh itu..
kau tak bisa duduk di atas bersama mereka yang masih berjiwa muda.

Ti.. Wati.. tanah ini cukup subur untuk mereka yang kelaparan..
kamu sempat melupakan tugasmu, tapi kau selalu marah-marah..
duduklah bersama adik-adikmu..

Lo.. kau akan mulai dari mana?
puing-puing ini terlalu berserak.. kau pintar untuk memilih merangkai kembali dari pada membuang mereka.
tapi ini terlalu banyak.. ingatlah Lo.. mereka yang berdiri dengan tanpa harapan di tanah ini sudah tidak terhitung lagi.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home