Friday, November 24, 2006

lentera di ujung senja

cahaya itu tak akan sanggup
menemani tubuh renta meski sayup-sayup
meski banyak yang harus kau ceritakan
dari kriput kulitmu hasil pengalaman

Kau yang pernah memegang senjata
kau yang pernah membajak sawah
kau yang tak lelah dengan suka dan duka
istirahatlah,.. lenteramu di ujung senja.

Sunday, November 12, 2006

perempuan kering terhempas

layu dan mengering
jatuh menjauh
kekiri kemudian kekanan
tertiup angin sepoi

dulu ayu
busungkan dada pada setapak yang di lalui,
hentakan pinggul yang perlahan
kekiri kemudian kekanan
menebar aroma wangi.

Saturday, November 04, 2006

negri yang tak asa

Sudah puluhan kali kukatakan padamu Karno..
tanah ini tak bisa kau pahami dengan manuvermu lagi,
kau masih saja tak sadar bahwa waktumu sudah cukup sampai proklamasimu

To,.. kau terlalu sayang pada anak-anakmu
kau sudah terlalu tua To untuk tetap kokoh berdiri membangun masjid dan surau di tanah itu.
istirahatlah To..

Bie.. bisakah kau pahami perbedaan angkasa dan tanah ini?

Hid, Wahid.. tempatmu memang bukan di istana yang megah itu Hid..
carilah tempat yang lebih baik dari istana yang tampak akan runtuh itu..
kau tak bisa duduk di atas bersama mereka yang masih berjiwa muda.

Ti.. Wati.. tanah ini cukup subur untuk mereka yang kelaparan..
kamu sempat melupakan tugasmu, tapi kau selalu marah-marah..
duduklah bersama adik-adikmu..

Lo.. kau akan mulai dari mana?
puing-puing ini terlalu berserak.. kau pintar untuk memilih merangkai kembali dari pada membuang mereka.
tapi ini terlalu banyak.. ingatlah Lo.. mereka yang berdiri dengan tanpa harapan di tanah ini sudah tidak terhitung lagi.