Monday, January 29, 2007

Kau yang disana...

rangkaian aroma yang tak pernah pudar
perlahan ku sentuh,
halus tak berujung pangkal
lembut tak ternoda, ciptaMu.
semuanya mengalir dalam aliran nadi manusia tak berharga,
sepertiku.

andai aku bisa memuji,
lebih dari ini..
hanya sanggup tertunduk malu.. maaf kan aku.
memujiMu anugerah bagiku.

Wednesday, January 24, 2007

Hujan.

sudah 3 hari ini hujan terus mengguyur Banda Aceh, beberapa daerah yang saluran airnya kurang baik, mulai tergenang oleh air hujan, memang tak separah di perbatasan atau pedalaman Aceh seperti yang terjadi bulan lalu, saat itu disebabkan hujan beberapa hari transportasi menuju Banda Aceh macet.

saat aku terbangun malam hari, aku coba berdiri menatap rintik hujan dari balik jendela rumahku, satu satu tetes air terjatuh, meski tak sempat melihat bentuknya pada saat jatuh, aku masih sempat mendengarnya waktu ia terantuk seng jendelaku, tik tik tik... bunyinya. angin malam hari adalah angin paling lembut dan bermakna, perlahan mengusap tubuhku... halus, lembut. seolah menyuruhku untuk memejamkan mata "Tidurlah tuk.. smoga esok kau dapati citamu".

tik.. tik... sayup sayup masih ku dengar saat aku mulai terpejam... dari tubuh yang lemah ini, tumbuh senyum simpul, "Hujan.. jangan kau goda aku lagi".

Thursday, January 18, 2007

Kata² Kekasih Dalam Bhs Arab.

Qolbi = Kekasihku (asal kata Qolbu = hati)

saat aku memandangi pernik dari percikan aktifitas alam, ku pandangi lebarnya peta dunia yang harus kutelusuri, ku renungi pola gerak perubahan dedaunan yang menjadi hiasan penatnya pikiran manusia. Dalam hatiku, hanya ada ukiran keindahan senyummu, dalam hatiku, hanya ada sayup riang yang mengalir lembut hiasi hariku, dalam hatiku, hanya ada beningnya matamu.


Gholi = Kekasihku (asal kata Gholin = Mahal (berkenaan dengan harga)

Kemilau dari pancaran berlian Cartier sanggup aku raih, kemewahan artistik Gucci sanggup aku beli, belaian lembut Kiton dan Fioravanti Suit tak juga membuatku merasa besar. Kau Berbeda dengan yang lain, kau sungguh berharga. bagiku, kau tak tak ternilai.

bersambung....

Thursday, January 04, 2007

2007

telah 3 hari berlalu sejak perayaan malam itu, meski tidak ada perubahan yang signifikan pada keseharianku, tapi, pancaran sinar kembang api pada perayaan itu tetap aku ingat, bersama hembusan angin yang menyapaku saat itu, ku pandangi bulan yang tak kunjung utuh. tak ada nyanyian Bulan separuh, tak ada nyanyian bertepuk sebelah tangan yang ada pada saat itu adalah bulan hampir purnama dan tepukan beratus pasang tangan.

gemuruh dan gejolak darah manusia mulai mencoba merombak dan mendongkrak pola masa lalu agar lebih baik di masa mendatang, ambisi agar hidup pada masa depan akan lebih baik dari masa-masa yang pernah dilaluinya. ya.. disaksikan angin yang bertiup halus dan cahaya bulan yang lembut, semua memandang kedepan.

sisi lain, penutupan dan pembukaan tahun baru mulai menjadi ajang pentas bagi manusia-manusia untuk menentukan hari depannya, tetap ditempat dan tertinggal atau maju bersama yang lain, ledakan di Thailand menjadi jalan bagi mereka yang ingin tetap menatap masa depan penuh komplikasi dan hanya mempunyai satu jalan untuk kedepan, kekerasan.

cuaca yang memburuk tidak bisa menghentikan aktifitas manusia, peringatan dari BMG tentang buruknya cuaca hanya bisa didengar bagi orang-orang yang hanya duduk ditempat yang tak terpengaruh oleh cuaca, akibatnya sederet kecelakaan laut dan udara menjadi penghias tahun baru, tahun dimana manusia tidak lebih akrab dengan alam.