Wednesday, May 30, 2007

Saat Presiden ReX Berbicara.

Liurnya bak buncahan, menebar di sekitar.
menyebar bibit-bibit penyakit
meniupkan perih
menyajikan ke asaan
hasil menjilat panas siang hari
untuk kehangatan malam
disajikan untuk pemirsa, rakyatnya.

saat Hasbi Burman berceloteh
kusut rambutnya terlihat busuk
cekungan matanya bak iblis neraka
suaranya tak beda dengan peluit
hasil dari ambisi sang penguasa
memimpin daerah jiwa
disajikan untuk pendengar, rakyatnya.

Hasbi, kau sudah lapuk,
dan kau tahu itu.
Hasbi, hatimu yang kosong kau pecah
tak terberaikah hati pendampingmu?,
Hasbi, kau terlahir dan besar, saat ini kau menua,
masih merah kah darahmu?.
tidurlah, lauk mu esok apa?.

Untukmu Presiden Rex, Banda Aceh 300507 03:17.

Monday, May 21, 2007

Demi Engkau Tuhan

Tuhan, Apapun karuniaMu
untukku di dunia
hibahkan pada musuh-musuhMu

Dan, Apapun karuniaMu
untukku di akhirat
persembahkan pada sahabat-sahabatMu
oh, bagiku cukuplah Engkau
oh, bagiku cukuplah Engkau

Bila sujudku padaMu
karena takut Neraka
bakar aku dengan apinya

Bila sujudku padaMu
karena damba Surga
tutup untukku Surga itu.. oh...

Namun bila sujudku
demi Kau semata
jangan palingkan WajahMu
aku rindu menatap keindahanMu
aku rindu menatap keindahanMu
Syair Sufi
Ajari Aku Untuk Setia

Hunny, saat kau hubungi aku
Mungkin aku merasakan rindumu
Tapi tak sekalipun aku merasakan
Sakit dan sedihnya dalam penantian

Huny, saat ini.
Aku benar-benar merindukanmu
Merindukan sapamu,
Merindukan keberadaanmu di sisiku.

sekejap kita bersama, lama terasa.
lebih lama saat kita berpisah.

sekilas kita bersapa, indah terasa.
perih sebagai hiasan hubungan kita.
Semoga Bahagia 130407